.. Cari Jodoh Lewat Pacaran? Gak Level ...
Setiap orang pasti
ingin mendapatkan jodoh alias pasangan yang pantas dan bisa ia cintai.
Betapa banyak orang takut jika proses mencari calon pasangannya adalah
melalui metode perjodohan, biasanya sih pilihan orang tua, tante, teman
atau ustadz.
Bahkan katanya udah gak zaman lagi metode dijodohin kayak itu, emangnya zaman Siti Nurbaya?
Ini kan zaman modern, kita bisa menentukan orang yang kita cintai.
Nikah
kan untuk masa depan bukan untuk main-main. Kalo dijodihni, gimana kita
bisa tau kalau dia cinta atau tidak, trus kita gak tau sifatnya dan
karakternya gimana, gw kan gak mau nyesal. Mendingan gw pacaran dulu,
kalo udah ngerasa cocok, baru deh lanjuti ke yang lebih serius. Lagian
pacaran yang positif kan bisa.
Sob, kenapa harus pake cara sendiri
jika ada cara yang lebih suci dan halal. Emangnya ada pacaran yang
positif? Bukankah Rasulullah telah menjelaskan cara memilih pasangan?
“Wanita
itu dinikahi karena 4 perkara. Karena hartanya, keturunannya,
kecantikannya, dan karena agamanya. Pilihlah wanita yang memiliki agama,
engkau akan bahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sob, kenapa harus
pake cara sendiri jika ada cara yang lebih suci dan halal. Emangnya ada
pacaran yang positif? Bukankah Rasulullah telah menjelaskan cara memilih
pasangan?...
Itu Rasulullah lho yang jamin. Kalau kita sudah memilih agama jadi prioritas, pasti akan beruntung.
Seandainya dia tidak kaya tapi rezekinya sudah di jamin sama Allah.
Seandainya
dia tidak cantik, tapi tiap malam tahajudnya dan ibadah lainnya tidak
pernah tinggal dan penyayang serta berbakti banget sama suami sepenuh
hati, semua kekurangan pasti akan tertutupi.
Lihat keturunannya
apakah dia berasal dari keluarga yang baik2 atau bukan. karena itu akan
menjadi keluarga kita juga. berkomunikasi dengan abang atau bapaknya
kalo berani.. hehehe.. daripada pacaran, kan dosa.
Untuk mendapatkan yang seperti itu, kita juga harus bisa ukur diri.
Ibarat
sebuah gelas kecil ingin menampung 1 galon aqua, gak akan sanggup bro,
tapi buat diri kita jadi ember besar. 1,2,3 galon pun akan mampu kita
tampung. Pengen yang level tinggi, berarti harus meninggikan level diri
sendiri dulu. Jodoh itu di cari bukan nunggu jatuh dari langit, tapi ada
usaha untuk mencarinya. Tinggkatkan ketakwaan kepada Allah dan kualitas
diri kita agar calon kita kelak merasa beruntung mendapatkan kita.
Wanita shalihah juga punya tipe lho dalam memilih calon imamnya.
Intinya kita berusaha sesuai dengan syar’i bukan hawa nafsu, dan tak lupa berdoa.
Jangan
pernah pesimis dalam mencari jodoh. Umumnya ungkapan klasik seperti
ini. “Seandainya gw dapat pasangan, pengennya yang bisa menerima gw apa
adanya”.
Itu artinya pesimis. Pemikiran itu harus dirubah menjadi
“seandainya aku dapat jodoh, aku ingin pasanganku menjadi orang yang
paling beruntung telah mendapatkan aku dan aku juga ingin menjadi orang
yang paling beruntung mendapatkan dia”. Tentunya lagi-lagi tingkatkan
dulu kualitas diri kita, suatu impian tidak akan bisa diraih jika tanpa
ada usaha mendapatkannya. Panjat pinang aja sampe mati-matian
diinjek-injek untuk bisa ke puncak.
Seandainya kualitas iman kamu
udah meningkat dan semata-mata ikhlas karena Allah, siapa tau ada
seorang ustadz atau teman yang ingin adiknya yang shalihah menjadi calon
istri kamu dengan mahar yang ringan dan biaya yang ringan juga.
Semua Allah yang akan merestui dan menentukan sesuai kadar diri kita.
Menempuh jalan yang baik pasti akan mendapatkan yang terbaik.
Jalan
buruk pasti akan dapat yang buruk. Itu janji Allah. Jika dapat wanita
shalihah, bidadari di langit cemburu lho. Siapa sih yang gak mau kalo
dapat pasangan yang shalih dengan jalan yang halal? Kalo kita udah
sholeh, kekurangan diri kita pasti akan diterima apa adanya dan
dilengkapi olehnya bahkan mungkin dia merasa wanita paling beruntung
telah mendapatkan kita. so, shalihkanlah diri kita.. itu yang paling
sulit sob, tapi bukan berarti gak bisa.
Kalo yang masih muda dan masih pacaran segeralah hentikan pacaran.
Kalo
merasa mampu lebih baik menikah segera itu lebih baik. Gw sendiri waktu
itu belum mampu untuk menikah dan gw memberikan statement dengan mantan
pacar gw untuk tidak melanjutkan pacaran dan mensholehkan diri
masing-masing. Pastinya penuh perjuangan sob untuk bisa ngambil
keputusan dan jelasin ke doi. Alhamdulillah sampai sekarang gw tidak
berhubungan lagi dengannya agar terhindar dari fitnah. Gw juga tidak
tahu seperti apa kabarnya sekarang mudah-mudahan masih dalam lindungan
Allah. Siapa tau mantan pacar yang dulu sempat di putusi ketemu lagi
setelah dijodohin sama murobbi atau teman 1 pengajian, atau jalan halal
lainnya.
Mantap banget tu bisa melanjutkan cinta yang sempat tertunda. Gak kebayang deh betapa indahnya...
Sebuah
kebanggaan dan syukur yang dalam kepada Allah jika suatu saat bisa
menikah tanpa proses pacaran yang telah diharamkan Allah.
Mudah-mudahan Allah mengabulkan.
Buat
sobat-sobat pembaca, mari kita tingkatkan diri kita sendiri, Jangan
mudah tergoda oleh orang-orang sekitar yang berbangga-bangga berpacaran
(maksiat cinta). Pacaran gak ada gunanya. Pacaran tidak lebih hanya
ajang coba, coba, coba, gagal, sakit hati, coba lagi, gagal lagi. Dst..
Sementara dosa semakin bertambah.
Cinta itu suci diberikan Allah
kepada kita sebagai fitrah manusia. Karena datang langsung dari sifat Ar
Rahman dan Ar Rahim Allah. Jangan dikotori kesucian itu. Tinggal
bagaimana kita menyikapi cinta itu sesuai aturan yang telah ditetapkan
Allah dan dicontohkan oleh Rasul.
So, ngapain takut dijodohin. Kan lebih selamat dari fitnah. Semoga Allah menjaga kita semua dan tetap istiqamah.
amin..
BalasHapus